Sabtu, 25 April 2020

SAAT FAJAR MENYAPA HAMBA

Saat fajar menyingsing telah meninggalkan gelapnya malam. Suara indah kicauan burung menyambut sinar mentari pagi. Alam tampak tenang, tumbuhan tampak hijau segar bersemangat menyambut hari. Pagi hari yang sejuk tidak seperti waktu lainnya yang penuh dengan kesibukan dan kelalaian jiwa. Sungguh bersyukur dapat menikmati waktu ini. Waktu pembangkitan setelah kematian kecil dari tidur. Ini adalah karunia Allah yang telah meminjamkan waktu  buat hambanya.


Waktu  indah ini telah menyapa hamba-hamba untuk berzikir kepada Rabb Nya. Rabb yang memiliki waktu agung ini. Waktu seorang hamba telah merefreskan jiwa dari kelelahannya. Kelelahan akan dunia yang sering lalai terhadap penciptanya.

Suatu waktu yang amat berharga untuk disyukuri. Sungguh dialah Allah yang telah menyadarkan jiwa dari lelapnya tidur, yang sebenarnya dia mampu untuk menidurkan hambanya untuk selamanya. Dialah Allah yang telah membangkitkan jazad ini dari pembaringan yang sebenarnya dia mampu untuk membaringkan raga ini untuk selamanya. Apakah seorang hamba hanya menganggap hal ini sebagai peristiwa yang biasa saja?. Apakah kita menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kebetulan.

Sungguh tiada ilah yang diibadahi  kecuali Allah yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia-lah yang Mahakuasa atas sesuatu.

Ya Rab,
Aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya.

Ya Rabb,
Aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.
Ya Rabb,
Aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan kubur.

Semoga para hamba senantiasa mengaku sebagai hamba dan menjadi hamba yang bersyukur
Senantiasa memuji Rabb Nya sebagai tempat kita akan kembali.

Sei Menggaris, 26 April 2020
Ambo Asse

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, telah berkunjung di blog kami