Sabtu, 02 Februari 2019

Dua Sisi Smartphone Terhadap Belajar Siswa

Oleh : Ambo Asse, S.Pd (Guru SMPN 1 Sei Menggaris Nunukan Kaltara)


Era globalisasi menimbulkan dampak yang signifikan terhadap berbagai segmen kehidupan. Baik berdampak positif maupun berdampak negatif. Perkembangan zaman tersebut beriringan akan perkembangan teknologi.



Perkembangan Teknologi dan Smartphone
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Perkembangan tersebut berdampak ke seluruh aspek kehidupan. Baik di bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan bidang lainnya.

Perkembangan teknologi merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi. Mau atau tidak, suka atau tidak, siap atau tidak siap, teknologi terus berkembang. Fasilitas yang disuguhkan kepada manusia berupa kebutuhan hidup maupun hanya sekedar memenuhi gaya hidup.

Salah satu hasil perkembangan teknologi yang begitu pesat adalah telepon pintar. Telepon pintar sudah tidak asing lagi bagi pengguna telepon seluler. Telepon pintar atau smartphone adalah telepon genggam yang memiliki  kemampuan luar biasa  tinggi, bahkan  memiliki fungsi yang menyerupai komputer.

Smartphone saat ini sudah merambah ke seluruh pelosok negeri dan digunakan dari berbagai kalangan. Kalangan muda maupun tua, dunia kerja maupun pelajar bahkan semua segmen. Smartphone merupakan benda kecil yang selalu berada disisi manusia. Tentunya benda tersebut memiliki dampak terhadap dunia pendidikan khsusunya terhadap motivasi belajar siswa.

Dampak Penggunaan Smartphone
Sebagaimana diketahui bahwa penggunaan smartphone bagi pelajar saat ini menjadi fasilitas yang cukup membantu dalam kegiatan belajar. Alat tersebut selain digunakan sebagai alat komunikasi juga memiliki fungsi lain dalam belajar siswa.

Fungsi smartphone dalam kaitan  kegiatan belajar diantaranya belajar interaktif online, aplikasi soal dan pembahasan. Tidak kalah pentingnya sarana pencarian informasi dan materi melalui googling.

Disisi lain selain memiliki fungsi dan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa smartphone juga dapat berdampak negatif. Diantaranya penggunaan smartphone untuk game, link foto dan video fullgar dan kecanduan medsos. Hal tersebut dapat menghambat kegiatan belajar siswa. Bahkan dapat merusak pola pikir dan pola perilaku pelajar.

Canggihnya fitur-fitur yang tersedia di smartphone memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas bagi penggunanya. Fasilitas seperti : kamera, permainan (games) dapat mengganggu siswa saat pelajaran berlangsung. Acap kali mereka disibukkan dengan Smartphone. Entah dengan berfoto, menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka.

Bahkan, terkadang ada yang menggunakan smartphone untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Foto selfie  dan bermain game saat guru menjelaskan pelajaran.  Apabila persoalan tersebut dibiarkan. Tidak mendapat respon serta solusi yang baik dari pihak terkait. Khususnya pihak guru dan orang tua maka generasi kita akan kacau. Generasi  yang kita harapkan akan membangun peradaban tersandera dengan teknologi.

Sebagai generasi penerus, tugas anak adalah belajar dan mengikuti pendidikan dengan baik. Namun,  jika anak terlalu leluasa menggunakan smartphone  maka ia cenderung mengabaikan tugas belajarnya. Lebih parah lagi, bila penggunaan smartphone pada hal yang negatif. Tentu tidak hanya mengganggu belajar siswa. Tetapi, bisa merusak akhlak dan masa depan anak.

Pastinya, kita menginginkan generasi bangsa ini menjadi lebih baik kedepannya. Generasi yang membangun peradaban. Generasi yang berkatakter, berakhlak mulia, cerdas dan mampu bersaing. Kita tidak menginginkan generasi kita tersandera dengan teknologi. Apalagi diperbudak dengan smartphone.

Penjelasan di atas menggambarkan ternyata penggunaan smartphone bagi pelajar memiliki dua sisi yang sulit dipisahkan. Satu sisi sebagai sarana dalam belajar dengan fasilitasnya. Tetapi, di sisi lain justru dapat menghambat kegiatan belajar siswa. Bahkan dapat merusak pola fikir dan hidup siswa.

Pentingnya Peran Orang Tua dan Pendidik
Kenyataan tersebut menuntut peran aktif orang tua dan pendidik. Peran memberikan bimbingan serta pengawasan dalam menggunakan smartphone. Keaktifan peran orang tua, pendidik bahkan masyarakat terhadap sisi positif penggunaan smartphone dapat dioptimalkan. Sementara sisi negatifnya agar dapat diminimalisir.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak orang tua mengahadapi persoalan penggunaan smartphone. Upaya tersebut dapat berupa tindakan pencegahan, bimbingan dan pengawasan. Sehingga penggunaan alat digunakan anak sebagaimana seharusnya. Tidak mengganggu aktivitas belajar anak dirumah apalagi  digunakan pada hal yang negatif yang justru merusak pola fikir dan sikap anak.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan orang tua berupa tidak memberikan smartphone pada anak. Selain itu juga bisa dengan melakukan pembatasan penggunaan smartphone. Saat waktu-waktu tertentu saja anak diberikan smartphone atau pada waktu mereka memerlukan untuk kepentingan belajarnya.

Jika upaya tersebut di atas dirasa oleh orang tua kurang efektif atau berat untuk dilakukan. Maka tindakan yang mesti dilakukan adalah bimbingan dan pengawasan. Bimbingan berupa nasehat dan senantiasa mengarahkan penggunaan smartphone pada hal-hal yang positif. Sehingga anak disibukkan dengan penggunaan fasilitas pada sisi yang bermanfaat. Hingga anak tidak memiliki kesempatan untuk menyalah gunakannnya.
Ketika anak diberikan smartphone, tugas selanjutnya orang tua adalah melakukan pengawasan. Pengawasan orang tua sangat penting, mengingat anak mudah terpengaruh, labil, dan jauh dari itu banyaknya godaan jalan menyimpang terhadap fasilitas smartphone.

Dipihak pendidik, tidak kalah pentingnya memiliki peran dalam mengarahkan anak terhadap penggunaan smartphone. Peran terhadap penggunaan smartphone di sekolah maupun di rumah. Upaya yang dapat dilakukan pendidik diantaranya pembatasan penggunaan smartphone di sekolah. Hanya diwaktu tertentu saja anak dapat membawa smartphone. Hanya ketika diperlukan atau ada penugasan yang memerlukan alat canggih tersebut. Kebijakan seperti itu, memudahkan kontrol dan pengawasan penggunaan smartphone di sekolah.

Lebih jauh upaya yang dapat dilakukan pendidik adalah mengarahkan siswa untuk selalu menggunakan smartphone untuk mengambil manfaat dari alat tersebut. Seperti memggunakan aplikasi soal dan pembahasan, group belajar interaktif whatshapp, serta fasilitas lainnya yang bemanfaat dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa.

Hal yang tidak kalah pentingnya yang harus dilakukan guru memberikan pendidikan terhadap penggunaan smartphone. Pendidikan yang memberikan pemahaman arti smartphone serta menekankan akan bahaya penyimpangan terhadap penggunaannya. Agar anak termotivasi menggunakan fasilitasnya untuk belajar kepada hal yang positif dan menghindari penyalahgunaannya.

Dilema penggunaan smartphone bagi anak bukanlah persoalan yang sederhana. Tetapi cukup kompleks. Terkait perkembangan zaman, gaya hidup dan kebutuhan. Bagi siapa saja yang tidak mengerti tentang alat canggih tersebut dianggap tidak berkembang sesuai zaman yang ada. Bahkan acapkali dianggap orang gagal teknologi. Selain itu, smartphone juga dianggap sebagai gaya hidup manusia modern. Setiap orang minimal mengerti jika tidak mau dianggap sebagai orang yang tidak dapat mengikuti gaya hidup modern.

Disisi lain smartphone sudah menjadi kebutuhan penting jika tidak ingin dikatakan sebagai keputuhan pokok.
Gambaran dan uraian di atas, menunjukkan  betapa penggunaan smartphone bagi anak khususnya pelajar merupakan persoalan yang dilematis. Disatu sisi merupakan kebutuhan dan menjadi tuntutan perkembangan zaman. Namun disisi lainnya dapat mengganggu motivasi belajar bahkan merusak pola fikir dan prilaku anak.

Sudah sepantasnya para orang tua, pendidik dan semua pihak memberikan perhatian terhadap persoalan yang ada. Sehingga generasi kita melek teknologi tanpa harus diperbudak teknologi. Apatah lagi sampai diperhambakan oleh teknologi.



2 komentar:

  1. Wah semangat trs ndan! Biar ketularan nih semangatnya 😘

    BalasHapus
  2. Ia Ndan, semangat belajar itu, harus....semoga bs istiqamah😁😁

    BalasHapus

Terima kasih, telah berkunjung di blog kami