Kamis, 31 Januari 2019

Merajut Mimpi di Dunia Literasi

Bismillah...
Hai, sahabat-sahabat sekalian!
Apa kabar?
Pastinya saya berharap semuanya sehat.
Diberikan keistiqomahan dalam memperjuangkan gerakan literasi.
Kesempatan kali ini, kembali saya mencoba berbagi tentang Merajut Mimpi di Dunia Literasi. Merajut Asah Menjadi Pejuang Literasi


Saat ini, literasi menjadi istilah yang familiar bagi semua orang. Pemerintah telah mencanangkan gerakan literasi nasional. Dunia pendidikan termasuk kelompok masyarakat sepertinya menyambut baik dari program tersebut. Kita bisa memperhatikan betapa istilah ini begitu menyebar dengan cepatnya. Bagaikan viru-virus bersebaran luar biasa bertebaran. Kita bisa menyaksikan itu melalui media-media sosial, berita, dan media lainnya. Begitu mudahnya kita menemukan istilah itu.

Sepertinya bangsa ini memang perlu bekerja keras. Sebab saat ini bangsa kita masih tergolong rendah budaya literasinya. Sebagaimana dilangsir media Republika.co.id, menyatakan Indonesia krisis membaca. Sebab, dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rutin membaca buku. Menurutnya, tak heran berdasarkan data Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat 64 dari 72 negara yang rutin membaca. Bahkan, menurut The World Most Literate Nation Study, pada media tersebut, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara.

Wauu, ternyata data tersebut begitu menunjukkan bahwa bangsa kita berada diposisi krisis literasi. Menjadi pekerjaan berat bagi pihak pemerintah dan kelompok penggiat literasi melakukan program peningkatan budaya literasi. Kenyataan itu juga harusnya menggugah bagi semua pihak untuk bersinergi saling mendukung menyongsong gerakan literasi.

Keprihatinan akan kondisi tersebut juga sempat menggugah diri penulis untuk mencoba meningkatkan kebiasaan membaca dan menulis. Hal itu dilakukan dengan berbagai program kegiatan. Seperti membuka kegiatan rumah pustaka bagi anak-anak, mengikuti pelatihan menulis, menggabungkan diri dalam sebuah wadah para Pejuang Literasi.

Akhir tahun 2018 mencoba bergabung bersama para penggiat literasi. Mencoba belajar mengeksplorasi ide dan gagasan dalam menyebarkan virus kebaikan. Ternyata, kegiatan dalam dunia literasi begitu banyak tantangan. Apalagi bagi saya yang awam terhadap dunia ini.

Satu hal menjadi keyakinan diri bahwa kita tidak bisa mundur apalagi mengalah mengahadapi segala tantangan. Meskipun berat dan dalam keadaan sulit. Tantangan dan rintangan itulah yang sesungguhnya akan mengasah diri kita. Hal itulah yang akan menguji jiwa juang literasi diri kita. 

Pada kesempatan di dalam kelas online belajar ngeblog yang sementara saya ikuti saat ini. Tentunya, kelas tersebut sebagai wadah bagi kami untuk belajar, mengasah dan mengembangkan jiwa literasi kamo Dalam kelas tersebut kami selalu mendapat sesuatu yang baru. Selalu diberikan tantangan yang luar biasa.

Beraduk rasa setiap menerima tantangan. Antara percaya diri dengan perasaan ragu. Apakah kami mampu melakukan tugas yang diberikan mentor atau tidak. Apalagi, kesibukan saya di luar yang cukup padat juga. Namun, hasrat dan harapan selalu menuntun langkah terus berusaha mencoba melakukannya.

Setiap akhir pertemuan kelas diberikan penugasan dari mentor untuk membuat suatu tulisan. Menurut kami luar biasa panjang. Dihari kedua diberikan penugasan tulisan minimal 300 kata. Pada hari ketiga ditugaskan membuat tulisan minimal 600 kata. Entah selanjutnya di hari keempat?. Wauu, luar biasa! Sesuatu yang belum biasa kami kerjakan. Khususnya saya pribadi. Tetapi tetap berusaha untuk berusaha menyesuaikan membiasakan diri melakukannya.

Mungkin karena ketidak biasaan saya dalam berliterasi khususnya dalam menuliskan ide-ide. Sehingga tugas membuat tulisan cukup menguras waktu dan tenaga. Saya sadar ini adalah episode baru memulai hidup dalam gema literasi. Suatu yang harus dilalui agar dapat memantaskan diri bersama para Pejuang Literasi.

Dunia Literasi sepertinya memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri bagi saya. Meskipun letih dan lesuh melanda tetap berupaya meraba gawai. Mencari huruf demi huruf membentuk sebuah kata. Tapi, entah kalimatnya maksudnya apa dan mengatakan untuk apa. Jelasnya, berusaha mengejar deadline tugas penulisan. Berusaha menuliskan sesuatu untuk disajikan dalam postingan.

Ternyata di dalam dunia literasi penuh tantangan! Namun tentunya asyik jika kita menikmatinya. Bahkan, sebenarnya begitu banyak peluang yang terbuka dalam dunia literasi. Begitu banyak pintu sukses menanti dalam kegiatan giat literasi. Baik dalam pertemanan, jaringan, bisnis, maupun dalam menghasilkan uang. 

Mengasah dan membelajarkan diri agar pantas bersama barisan pegiat literasi. Tidak memberikan kepastian akan terwujudnya cita-cita. Tidak akan merubah diri kita menjadi siapa pun. Karena diri ini tetap seperti ini. Tetapi paling tidak saya pernah berusaha dan meninggalkan jejak kisah yang dapat saya berbagi.

Andaikan mimpi menjadi penulis profesional dan terbaik tak terwujud. Paling tidak, berbagi kisah dan kebaikan untuk diteruskan di kehidupan ini. Semoga dapat menjadi bagian dari barisan para Pejuang Literasi yang tidak pernah lelah dan bosan untuk berbagi.

Demikian yang dapat kami berbagi kali ini tentang kisah juang literasi.
Salam Literasi!

4 komentar:

  1. wiw, inspiratif.. sekaligus menularkan energy eh semangat literasi!

    BalasHapus
  2. Cakeeeep banget tulisannya. Semoga istiqomah menjadi seorang Pejuang Literasi :)

    BalasHapus
  3. Trima kasih Ndan, mohon bantuan dan bimbingannya selalu....

    BalasHapus

Terima kasih, telah berkunjung di blog kami